Bagi Generasi ‘The Founding Father” bangsa
dan negara ini, tentunya tidak mengenal Miranda Goeltom, Angelina Sondak, Gayus
Tambunan dan Dhana Widiatmaka. Sebab beberapa nama tersebut di atas dalam
blantika kehidupan bangsa dan negara ini, adalah termasuk generasi ‘The New
Comer”. Beruntung sebagian besar Generasi The Founding Father tesebut tidak mengenyam
pola kehidupan The New Comer tersebut di atas sebagai generasi penerus yang eksis di era sekarang. Lantaran bila
mereka menyaksikan sepak terjang perilaku mereka yang terdiferensiasi, tentunya
mereka terus akan menyeka air mata. Karena sebuah keprihatin yang mendalam
terus terselip di sanubari mereka.
Betapa tidak, untuk mengusung eksistensi
Bangsa dan Negara Indonesia lengkap dengan kedaulatanya, tentunya memakan
korban harta , air-mata atau nyawa mereka. Demi sebuah kehidupan anak cucu
mereka yang merdeka dan bahagia. Telah lengkap sudah catatan sejarah tentang
keberanian mereka dalam melawan setiap anasir yang berniat meluruhkan tekad
berkehidupan sebagai Bangsa Indonesia.
Ataukah memang sudah menjadi kodrat sejarah,
bahwa setiap kurun waktu akan lahir sebuah generasi yang bercirikan sesuai
dengan jamanya masing-masing. Sebagai contoh, generasi Bangsa Indonesia yang
hanya mengenal semangat nasionalisme lahir pada periode pertengah abad ke 20.
Karena memang pada decade tersebut, terutama bangsa-bangsa di Asia Afrika
mendapat pencerahan penuh tentang nasionalisme dari jamanya, yang distimulir
perjuangan untuk merdeka melawan penjajah.
·
Era Berakhirnya PD II
Beberapa kurun waktu sesudahnya, bergeloralah
jaman ekspansi ekonomi dari AS yang menapaki pertumbuhan ekonomi yang fantastis
dengan capaian keunggulan iptek yang dipasarkan ke dunia timur. Demikian pula
Jepang yang
bangkit setelah kekalahan mereka di PD II
serta Jerman yang bernasib sama dengan
Jepang dan lain sebagainya. Saat itu mulailah lahir generasi yang berlomba
mengusung iptek demi kenyamanan hidup manusia. Meskipun sebagian genarasi
tersebut hidup di banyak negara tiran, yang belum mengenal demokrasi,
transparansi dan supremasi hukum.
Dalam dinamika kehidupan di sebagian
negara di muka bumi ini, ekspansi dan
kemajuan iptek sebagai kiat untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia,
mampu selaras dengan wajah baru kehidupan politik dengan mengedepankan aspek demokrasi dalam
sistim politik negara mereka. Semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap
warga lainya di manifestasikan melalui saluran politik yang berujud partai.
·
Kepedulian yang Tak Mengenal Akhir
Berkat kemajuan iptek yang luar biasa di
millennium ke-2 beberapa waktu silam, manusia mampu menghandling sebagian faktor
kendala yang merintangi eksistensinya. Sehingga meledaklah pertambahan jumlah
penduduk dunia yang tak mampu dihindari, yang ironisnya telah menurunkan daya
dukung sumber daya alami yang semakin terpuruk. Sehigga tetap saja manusia
menghadapi masa krisis terutama dalam pemenuhan enerji, kepemilikan lahan,
moneter, laju pertumbuhan ekonomi, mahalnya biaya pendidikan dan lain
sebagainya
Sebuah kepedulian yang terintegrasi dan
totalitas dari kita semuapun tak kalah kualitasnya dibanding dengan berjuang
jiwa raga demi merdekanya sebuah bangsa.
Namun apa mau dikata, jika yang terjadi
hanyalah generasi “New Comer” di negara kita yang hanya menggeliat demi pemenuhan
kebutuhan pribadinya dengan laku curang seperti korupsi dan lain sebagainya.
Padahal kompleksitas hidup warga masyarakat negara kita semakin bertambah, yang
justru membutuhkan petinggi, tokoh negara, komunitas intelektual yang
berintegrasi dengan kompleksitas ini. Bahkan mereka sudah tidak mengenal rasa
hormat pada dirinya sendiri, tak
mengenal kepedulian terhadap sesama
Masyarakat Indonesia yang terus merosot daya belinya.Kepedulian bagi saudara
kita yang menjadi petinggi dan penentu kebijakan serta cermat dalam meng-up
load aspirasi masyarakat Indonesia adalah mutlak harus menjadi pilihan utama
dalam mendharma baktikan mereka. Bukanya malah memberi pembelajaan sosial yang tak terpuji.
Namun kitapun tidak terus larut dalam
keprihatinan atas derasnya perilaku curang petinggi kita yang tiada henti. Kita
masih menantikan adanya tindakan hukum yang tegas, adil dan transparan, guna
merancang bangun optimisme masyarakat kita untuk pembangunan berkesinambungan
di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar