The Defense Security Cooperation Agency mengajukan
persetujuan pada Congress AS pada
tanggal 21 Desember 2012 untuk menjual peralatan militer kepada Pemerintah
Turki jenis peralatan militer misil Sidewinder
dan peralatan pendukungnya,serta
pelatihan/ training dan logistik pendukungnya sebesar
$140 juta.
Permintaan pembelian Pemerintah Turki adalah
Misil 117 AIM-9X-2 Sidewinder Block II All-Up-Round Missiles, 6 AIM-9X-2 Block
II Tactical Guidance Units, 6 Dummy Air Training Missiles, 130 LAU-129
Launchers, containers, pendukung misil dan perlengkapan uji coba serta
spare-part senjata senjata tersebut di atas.
Turkey adalah partner
AS untuk keamanan dan stabilitas wilayah negara tersebut. Hal ini sangat
vitalbagi kepentingan AS terutama bagi NATO, terutama untuk kekuatan pertahanan
dan kemampuan mempertahankan diri dan keseimbangan senjata di aea yang bersangkutan.
Angkatan Udara Turki / The Turkish Air Force telah dikembangkan menjadi gugus
tempur / fighter aircraft untuk mendukung wilayah udaranya. Termasuk juga penjualan Misil AIM-9X-2 oleh
AS yang bertujuan untuk pertahanan udara Turki, kemanan regional kesesuaian
pertahanan antara AS dan Anggota NATO lainya.
Angkatan
Laut Iran hari Jumat( 28 12/12 ) silam
telah mengadakan latihan perang selama 6 hari. Latihan Angkatan Laut Iran / Iranian Navytersebut diberi nama Velayat 91 / Guardianship
91, yang dilangsukandi Selat Hormuz
yang termasuk dalam wilayah Laut Oman, sebelah
Utara SamudraHindia/ Indian Ocean dan
TelukAden dan SelatBab-el-Mandeb. Demikian pernyataanAdmiral Habibollah Sayyari Komandan AL Iran/ Iran’s Navy Commander.
Admiral Habibollah Sayyari selanjutnya menyatakan Velayat 91 digelar untuk menguji kemampuan
kesiagaan dalam menjaga wilayah perbatasan serta mempertahankan keamanan / security wilayahnya serta menggalang
persahabatan dengan negara tetangga..
Salah satu maneuver dalam latihan
itu,termasuk juga mengkondisikan adanya suatu pesan kepada musuh musuhnya,
bahwa Iranakan bertindak serius demi
menjaga wilayahnya termasuk dalam wilayah perairan internasional.
Latihan tersebut diikuti oleh gugus
tugas AL – 23 yang didukung oleh kapal perang Busheher dan kapaldestroyerJamaran , yangbertugas mengamankan jalur perdagangan mnyak
serta pengamanan dari bajak laut.
Pada hari Selasa sebelumnya Pemerintah
Iran’s Islamic Revolution Guard Corps
(IRGC) telah mengadakan uji coba beberapa kapal peangnya selama 4 hari,yang
diberi sandiFajr-91 (Dawn- 91), di wilayah Teluk Persia.
Selama beberapa tahun belakangan Iran
telah mengadakan beberapa latihan perangnya demi meningkatkan kemampuan menjaga
wilayahnya serta untuk menguji perlengkapan militer modernya..
Pada tanggal 24 Dec. , 2011, Iran mengadakan
latihan perang selama 10 hari dengan nama kode held the Velayat 90 di perairan
selatan mereka, tepatnya di Selat Hormuz, Teluk Persia dan Laut Oman untuk
mendemontrasikan peralatan perang modernya.
Iran juga telah mencoba menembakan
misil jarak dekatnya/ short-range missiles di Selat Hormuz demikian juga dengan kapal selamnya yang membidik objek
musuhnya, juga untuk menguji kemampuan torpedo buatan mereka sendiri.
Kita tak mungkn lagi menjadi
generasi yang melipatkan kedua tangan kita, apalagi melangkah surut ke
belakang, dalam menyongsong sematan
bangsa yang “melek teknologi” di berbagai bidang. Salah satu kriteria menjadi
generasi yang sigap menghadapi kemajuan tersebut, adalah generasi yang bergelut
dengan serat optik,menjelajah dunia maya dalam koridor internet yang banyak
disajikan dalam bentuk jejaring sosial, facebook, twitter dan masih banyak
contoh lainnya. Dengan capaian kemajuan teknologi tersebut, bukan tidak
mungkin, sebuah generasi mampu mendapatkan informasi apa saja, dari sumber mana
saja serta kapan saja informasi tersebut dapat langsung dinukilkan meski hanya
dari dalam kamar kos kosan seorang mahasiswa.
Lantas aspek apa yang dapat
direngkuh oleh generasi muda dewasa ini, baik aspek berdampak positifatau bahkan aspek berdampak negatif. Kedua
spek dampak hadirnya dunia maya tersebut, bersama sama memeusari setiap sendi
kehidupan para peserta didik kita mulai dari SD hingga bangku perguruan tinggi.
Namun kita tidak bisa memungkiri,
dampak yang mampulebih
menginternalisasi sebuah pembelajaran dengan menggunakan jasa sebuah dunia
maya,mulai dariaspek penggalian bahan
ajar secara mandiri oleh peserta didik, dalam ranah bahan ajar apa saja, bahkan
dalam aspek informasi dua arah antara pendidik/dosen dengan anak asuhanya. Dengan
komnukasi dua arah yang familiar, supel, tawar dan enjoying, kesan
pendidik/dosen di mata peserta didik/mahasiswa tidak seangker peran mereka pada
masa pendidikan di jaman orde baru. Hal ini tentu sangat menguntungkan sebuah misi
pembelajaran, karena misi ini hanya mungkin dicapai secara akademis bila hubungan
antara pendidik dengan peserta didik adalah hubungan antara seorang fasilitaor
bahan ajar dengan peserta asuhnya.
·Sikap yang Perlu Dikedepankan
Sebelum kita mengusung sikap
sigap terhadap menjalarnya aplikasidunia maya yang menantang kita, terlebih dahulu benahi diri kita semua
dengan sikap jujur, tanggung jawab,mandiri dan inovatif. Sebab aktif dalam
pembelajaran dengan bantuan dunia maya,adalah identik dengan sikap kemandirian
seorang pelajar/mahasiswa dan atau keleluasaan kita dalam mengais informasi
dari berbagai sumber. Sehingga apabila kita tidak mengedapankansikap mental posotop, maka tidakmenutup
kemungkinan terjadi banyak pencurangan plagiat tergadap naskah/makalah ilmiah
dari nara sumber lain.
Sistim dunia maya memang memiliki
berbagai kelonggaran bagi siapa saja yang berniat mencuri sebuah informasi
melalui sistim ini. Hal ini disebabkan perangkat yang mengawal sebuah tindak
kejujuran di kemasan dunia maya, adalah tidak setajam dan seteliti sistim
lainnya. Faktor penyebab lain yang sikut
memfaktori sebuah tindak kecurangan yang dominan, adalah karakter dasar bangsa
kita yang sedang mengalami distorsi. Bukankah tindak kecurangan terhadap apa
saja, telah menjadi berita harian di berbagai media. Khususnya tindak korupsi
dari oknum petinggi kita serta tindak amoralitas lainnya yang dilakukan setiap
lapisan masyarakat kita.
Sikap sikap negatip yang terkesan
telah mendarah daging ini, tentunya akan menjadi penghalang dalam hal memajukan
sistim/mekanisme perniagaan yang dilakukan dengan dunia maya. Betapa tidak,
perniagaan melalui media on-line sangatlah mutlak memerlukan sebah kejujuran
dari pihak yang terlibat dalam perniagaan tersebut. Maka tidak heran, apabila
kita sering mendengar adanya keluhan dari pihak yang dirugikan akibat
perniagaan dengan sistim ini. Lantas bagaimana kita mengatasi kompleksitas
permasalahan amoralitas di negeri ini ?.
·Pembelajaran Karakter dan Tekad Bersama
Pembelajaran karakter yang
diusung di satuan pendidikan berbagai jenjang pendidikan tidaklah serta merta mmpu menuai hasil dalam
waktu satu dua tahun ke depan. Meski pembelajaran ini dikemas dalam kurikulum
yang representatif. Apalagi kita semua telah disodori tindakan dari oknum oknum
saudara kita yang melakukan kecurangan yang membudaya selama beberapa dasa warsa,
terutama di asa orde baru. Namun paling tidak upaya menepis kebrutalan kecurangan di dunia
maya, mampu diredam dengan resep mendasar tersebut.
Sebuah tekad bersama untuk
bertindak jujur dan bertanggung jawab dalam berkomunikasi / belajar/menggali
informasi dari dunia maya menjadi harga mati bagi para browser/facebooker atau
lainnya, meski cara ini bakal dihadapkan dengan kendala yang rumit, karena
sikap ini telah menjadi nilai dasar setiap insan manusia. Karena tanpa ini,
maka tindak amoralitas bakal terus mengoyak perniagaan/komunikasi dan lainnya
melalui media on line. Naumun secercah harapan akan timbul di benak
kita,apabila tekad bersama ini selalu dikawal dengan supremasi hukum yang
profesiona dan proporsional. ***