Senin, 16 Agustus 2021

MERAH PUTIH RAKSASA BERKIBAR DI LERENG MERAPI


              \


Merah putih raksasa berkibar megah di Cangkringan Sleman, dengan berlatar belakang puncak Merapi Bendera Merah Putih yang dikibarkan berukuran 6 x 9 meter, dikibarkan pada tiang setinggi 17 M,

                Warga Cangkringan mengadakan upacara HUT Kemerdekaan RI ke 76 di Bukit Klangon, Glagah Harjo, yang jaraknya 4 km dari puncak merapi. Upacara hanya diikuti anggota TNI dan POLRI serta komunitas masyarakat.

                Di saat upacara berlangsung terlihat guguran awan panas dan luncuran lava pijar.

                Bukit Klangon Glagah Harjo termauk tempat yang menyimpan sejarah, karena di daerah tersebut oernah terjadi pertempuran antara tentara Jepang dan pejuang kemerdekaan .


                Di Kali Bebeng hingga kini maaih terdapat 4 goa peninggalan tentara Jepang (Sumber : Detiknews.com).<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1142188241513271"

     crossorigin="anonymous"></script>


Fase Ekstruksi Marapi

 

 

           


Hari in Senin 16/8/ 21 kembali Merapi memuntahkan awan panas dengan jarak luncur, lebih jauh dari waktu waktu sebelumnya, hingga encapa 3500 m ke arah barat daya. Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida melaporkan tinggi jkolom awan panas tersebut hngga mencapai 600 m. Hal ini terjadi pada pukul 05.53 WIB.

                Selanjutnya Hanik menjelskan bahwa guguran awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan besar amplitudo 66 mm dan durasi 289 detik. Waktu sebelum guguran tersebut, yaitu pada pukul 05. 36 Merapi juga mengeluarkan guguran awan panas sejauh 2000 m, amplituda 49 mm dan durasi 165 detik.

                Kembali Hanik menjelaskan pada perioda Senin,  16  Agustus 2021 mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Merap mengeluarkan guguran lava pijar sembilan kali ke arah barat daya  sejauh 1.500 m.


                    "Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 mm dan durasi 289 detik," katanya. Disamping itu terjadi pula 11 kali gempa hybrid dengan amplituda 3 – 28 mm, selama 3 – 6 detik dan 10 x gempa vulkanik dengan amplitudo 16 – 75 mm selama 5 – 11 detiki.

Gejala tersebut meurut Hanik adalah oertanda Gunung Merapi memasuki fase  ekstruksi atau fase keluarnya magma dari permukaan gunung (Sumber : Liputan 6)***

 

 

Sabtu, 14 Agustus 2021

Terjadi Perubahan Arah Guguran Lava Gunung Merapi

  


BPPTKG Yogyakarta  mengungkapkan  terdapat pergeseran atau arah guguran lkava di kubah Gunung Merapi sebulan ini. Kepala BPPTKG Yogjakarta Hanik Humaeda menjelaskan arah guguran lava cenderung ke arah Kali Bebeng di sebelah selatan-barat.

Sebelumnya arah guguran lava didominasi ke arah Kali Boyong, tetapi semenjak tgl 13 Juli hingga 13 Agustus sekarang bergeser ke arah kali Bebeng ( Sumber CNN Ind 13/8/21)

Dilaporkan pula oleh BPPTKG Yogjakarta bahwa kubah lava yang ada di sebelah barat daya telah bertambah tinggu semenjak 30 Juli 2021.

Berdasarkan analisis morfologi, kubah lava sebelah barat daya bertambah tinggi  sekitar 3 m dengan volume kubah 1.895.000 meter kubik (Sumber Media Indonesia. Com)