BPPTKG Yogyakarta mengungkapkan
terdapat pergeseran atau arah guguran lkava di kubah Gunung Merapi sebulan
ini. Kepala BPPTKG Yogjakarta Hanik Humaeda menjelaskan arah guguran lava
cenderung ke arah Kali Bebeng di sebelah selatan-barat.
Sebelumnya arah guguran lava
didominasi ke arah Kali Boyong, tetapi semenjak tgl 13 Juli hingga 13 Agustus
sekarang bergeser ke arah kali Bebeng ( Sumber CNN Ind 13/8/21)
Dilaporkan pula oleh BPPTKG Yogjakarta
bahwa kubah lava yang ada di sebelah barat daya telah bertambah tinggu semenjak
30 Juli 2021.
Berdasarkan analisis morfologi,
kubah lava sebelah barat daya bertambah tinggi
sekitar 3 m dengan volume kubah 1.895.000 meter kubik (Sumber Media
Indonesia. Com)
Telah
kita ketahui berama bahwa Gunung Merapi di Jawa Tengah adalah termasuk gunung
yang kerap meletus, sehingga dikategorikan sebagai gunung teraktif di Persada
Nusantara. Kita mwngetahui bahwa sejak tahun 1548 gunung ini meletus sebanyak 68 kal.
Letusan
yang paling disorot publik, adalah letusan tahun 2006. Didahului dengan gejala
gempa gempa kecil dan deformasi puncak gunung, kemudian pada tanggal 15 Mei 2006
Merapi meletus dahsyat dan menyebabkan penambahan material vulkanik di
kubah mencpai 4 juta m kubik.
Kemudian
pada tahun 2010, Merapi mengeluarkan awan panas yang cukup besar sehingga
menghancurkan pemukiman di lereng Merapi, termasuk meninggalnya Mbah Marijan.
Hujan abu kala itu menutupi atmosfer Jogjakarta bahkan sampai ke Bogor dan Bandung.
Menurut Dosen di Department of Geology, Faculty
of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung, gunung api selalu
meletus karena ada aktivitas magma. Seperti di bawah, di dalam dan di atas
ruang magma.
Seperti kita ketahui bersama bahwa Gunung Merapi
dibentuk dari subduksi beberapa lempeng bumi, yaitu antara lempeng Eurasia dan
Indo Australia. Di zona ini Lempengan Indo Australia telah menghujam Lempengan
Eurasia dan terus menginjeksi kan melalui magma ke zona Merapi.
Dalam ruang subduksi tersebut panas inti bumi terus mencairkan
batuan yang hasilnya adalah magma baru. Saat di dapur magma telah penuh dengan
magma baru maka kelebihan magma tersebut akan dikeluarkan melalui erupsi
(Sumber : Merdeka. Com). .
Aktifitas
Gunung Merapi masih sangat tinggi, terbukti pada pagi ini, tgl 10 Agustus 21
Hari Selasa.
Kepla
BPPTKG Jogjakarta, Hanik Humaeda menyatakan bahwa , pagi ini 10 Agustus 21
Merapi terpantau memuntahkan awan oanas sejauh 3000 meter jauhnya.Pada jam 05.58 WIBawan panas meluncur sejauh 3.000 meter dan
pada pukul 06. 43 WIB kembal meluncur dengan jarak luncur 2500 m.
Selain
itu Hanik melaporkan pada poerioda
pantauan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB terpantau
beberapa kali terjadi guguran lava pijar.
Terpantau
juga adanya asap putih dari kjawah dengan intestas sedang hingga tinggi
membumbung hingga 100 meter dari puncak
Adanyaguguran awan panas dilaporkan BPBD Kab
Magelang menyebabkan 9 desa dari 4 kecamatan mengalami hujan abu tipis pada
pukul 09.00 WIB . (Sumber : detiknews.com)