Minggu, 13 Maret 2011

Gempa dan Kebocoran Reaksi Nuklir JEPANG



Sesuatu yang terselit di tiap hati manusia di bumi ini adalah apakah energi nuklir yang digunakan manusia bisa menjamin keselamatan manusia itu sendiri. Hal ini dilatarbelakangi kejadian yang menakutkan manusia, yaitu meledaknya pembangkit listrik bertenaga nuklir - Three Mile Island, di AS, pada tahun 1979, dan Chernobyl, Ukraine, 7 tahun kemudian.

Tentunya kita akan memfokuskan pada “Boiling Water Reactor” (BWR), yaitu jenis reactor nuklir di Fukushima Daiichi, sebagai pembangkit listrik tenaga uap yang bertenaga nuklir. Dengan ketel yang berisi air, kemudian dipanaskan dengan energi nuklir.

Dengan pendinginan air tersebut, maka akan menghasilkan uap yang mampu memutarkan turbin dan menghasilkan arus listrik. Jika air dalam ketel berhenti ,mengalir, maka akan timbul masalah tehnis, yaitu timbulnya suhu ekstrim tinggi dan banyaknya uap yang ditimbulkan.

Uap air akan bertekanan sangat tinggi pada pipa reactor, dan menimbulkan metal pada reactor tersebut bersuhu tinggi pula, sehingga bisa meleleh dan menimbulkan api. Pada kejadian yang tidak kita harapkan ini, metal reactor meleleh terutama pada dasar reactor. Sehingga tutup reactor akan meleleh pula.

Meskipun reactor demikian telah dirancang tahan terhadap keadaan apapun, tetapi apabila kerusakan pad piranti ini akan menimbulkan dampak serius. Tetapi prinsip kerja reactor nuklirsangat komplek, bila salah satu bagian akan mengalami gangguan, maka lainnya akan terganggu pila. Dermikian juga yang terjadi pada reactor Fukushima Daiichi.


Gempa bumi pada 12 Maret 2011 silam telah mematikan kerja bagian bagian reactor. Upaya pencegahan fenomena di atas adalah dengan mengaktifkan pompa air laut pendingin di sekitar metal yang panas.

Apabila sistim kerja reactor telah mendapat gangguan maka terjadilah dampak yang diperangi oleh gerakan anti-nuklir, yaitu dampak yang bisa kita lihat dalam film The China Syndrome, yaitu akibat dari radioaktif dan zat logam beracun yang mengkontaminasi tanah – dengan dampak lingkungan yang lama berakhir.

Contoh kasus ini adalah gagalnya reactor Chernobyl – yang menyebabkan dampak radiokatif yang mencemari udara. Dengan kajian perspektif, bencana reactor nuklir pada hari Jumat karena gempa dan tsunami adalah bencana fatal dan menimbulkan dampak yang sangat komplek, yang tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia.
BBC News, 13 Maret 2011, Pondok SASTRA HASTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar